Jakarta (Sinhat)--Pasca operasional haji selesai, pelaksanaan
perjalanan ibadah umrah yang dilakukan oleh biro travel berizin resmi
dari Kementerian Agama (Kemanag) akan mewarnai hingga menjelang
operasional haji tahun depan, begitulah aktivitas tanpa henti
penyelenggaraan haji dan umrah.
Bagi masyarakat yang ingin menunaikan ibadah umrah, Juni lalu Kemenag
meluncurkan Gerakan Nasional 5 Pasti Umrah (29/06) untuk memberikan
perlindungan kepada jemaah umrah. Bagi travel yang tidak memiliki
izinpun, Kemenag sudah bekerjasama dengan Polri untuk dilakukan
penertiban.
Aspek perindungan ini menjadi penting kepada jemaah umrah untuk
mendapat pelayanan yang baik. Saat haji.kemenag.go.id mewawancarai ustaz
kondang Yusuf Mansyur tentang hal ini, dia berpendapat bahwa semua
jemaah umrah menginginkan pelayanan yang menenangkan, menentramkan dan
menyenangkan.
“Tugasnya pemerintah kan memberikan perlindungan, dan orang-orang
yang mau umrah itu kan pengen pelayanan yang menenangkan yang
menentramkan bukan hanya menyenangkan. Kaitan dengan ketenangan dan
kenyaman ini juga kan ada kaitannya soal regulasi. Bayangin ya, kalau
tiba-tiba kemudian ada pemeriksaan di bandara. Belum lagi malunya,
padahal bukan kesalahan dia (jemaah umrah) diakan sebagai jemaah,
travelnya ternyata bodong gak ada perizinannya,” kata Yusuf Mansyur saat
selesai menandatangani Pakta Integritas travelnya sebagai Penyelenggara
Perjalalan Ibadah Umrah (PPIU) di Gedung Sasana Amal Bhakti Kemenag
Jakarta, Senin (09/11).
Ustaz Yusuf Mansyur menyadi bahwa tugas pemerintah sangat penting dan
mendukung program pemerintah untuk menjamin agar pelayanan yang
diberikan oleh travel yang berizin resmi sesuai dengan perjanjian antara
jemaah dengan penyelenggaranya.
“Saya mendukung, salah satu bentuk dukungan riil saya mengurus perizinan ini supaya bisa menjadi contoh,” kata Yusuf Mansyur.
Yusuf juga menghimbau kepada jemaah dan travel agar mematuhi aturan
yang diberlakukan oleh Kemenag. Pun begitu, dia juga memberikan masukan
kepada Kemenag agar menguatkan edukasi tentang penyelenggaraan umrah
kepada masyarakat agar masyarakat dan travel mengetahuinya.
“Bisa jadi karena tidak tahu, saya juga pernah berposisi seperti itu
ketika ada soal investasi patungan usaha. Tapi pemerintah kan bagus jadi
yang tidak tahu ada sanksi, sanksi edukasi. Sanksi edukasi itulah yang
membuat itu kemudian seseorang berkata ooo….begitu, kan kita datang
bukan buat berantem, kita datang memberikan pengertian, nah yang mau
dikasi pengertianya mau mengerti gak, itu tinggal pertanyaannya,” kata
Yusuf.
Saat yang sama, Direktur Pembinaan Haji dan Umrah Muhajirn Yanis
kembali mengingatkan masyarakat untuk memastikan lima hal dalam memilih travel umroh terpecaya. Pertama,
pastikan siapa biro perjalanan/travel apakah memiliki izin resmi atau
tidak dengan mengecek www.haji.kemenag.go.id.
Kedua, pastikan jadwal penerbangan/maskapainya. Ketiga, pastikan harga
dan paket yang ditawarkan dari harga yang ditentukan. Keempat, pastikan
hotelnya. Kelima, pastikan visanya.
“Jangan tergiur dengan biaya umrah murah. Umrah murah akan menjadi
masalah di kemudian hari. Umrahlah dengan harga yang rasional dan pilih
travel yang memiliki izin dari Kementerian Agama,” himbau Yanis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar